Melihat kuningnya padi
yang dengan suburnya, tidak mungkin anda mau jika panen anda tahun ini, gagal
dan rusak hanya karena tikus. Karena tidak bisa di pungkiri, terkadang banyak
para petani yang harus gigit jari saat menjelang panen karena dsi tikus selalu
mendahului prosesi panen.
Untuk menanggulangi
ancaman gagal panen, anda bisa mengusir tikus terlebih dahulu dari sawah anda
sebelum ladang anda di rusak oleh tikus. Ada banyak cara untuk mengusir tikus
dari ladang. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan alat tradisional,
yaitu menggunakan orang-orangan sawah, tapi dengan tambahan tali, dan kaleng
berisikan batu kecil.
Caranya, yakni dengan
memasang orang-orangan sawah di setiap pojokan sawah dan satu orang-orangan
sawah di tengah ladang. Kemudian rentang kan tali dari satu patung ke patung
lain. Di tengah-tengah tali, gantungkan beberapa kaleng yang sudah berisikan
kerikil tadi gunakan 3-4 kaleng di setiap bentang talinya.
Kemudian tunggu sampai
angin datang,, maka suara yang gaduh bisa mengusir burung. Karena secara
serempak kaleng akan bergoyeng tertiup angin dengan suaranya yang melengking.
Mudah bukan? Cara mengusir tikus di sawah?
Namun, ada juga cara
lainnya, yaitu dengan berburu tikus. Seperti yang di lakukan oleh petani di
Kecamatan Sumberbaru, Jember, beramai-ramai memburu hama tikus yang merusak
tanamannya. Uniknya tikus yang telah tertangkap dihargai senilai Rp500 per
ekor.
Dengan mengunakan
mesin penyedot air, cangkul, serta alat pemukul satu persatu sarang tikus
digali. Kegiatan yang disebut dengan grobyokan tikus ini dilakukan para petani,
karena resah dengan keberadaan hama tikus yang meluas dan menyebabkan musim
tanam terhambat
Karena jika dipaksakan bercocok tanam akan membuat kualitas maupun hasil produksi menurun bahkan gagal panen, akibat serangan hama tikus.
Karena jika dipaksakan bercocok tanam akan membuat kualitas maupun hasil produksi menurun bahkan gagal panen, akibat serangan hama tikus.
Empat kelompok pemburutikus disebar ke beberapa titik di Desa Sumberagung. Antusiasme memburu tikus
semakin tinggi, lantaran hasil perburuan tikus dihargai Rp500 per ekor oleh
posko peduli petani perjuangan hama tikus.
Posko sengaja
didirikan untuk meningkatkan semangat dan kepedulian petani, dalam memerangi
hama tikus di Desa Sumberagung yang sudah masuk kategori endemik.(DNI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar